Karakterisasi dan Uji Kemurnian Klobazam secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi Sebagai Baku Pembanding Farmakope Indonesia

Klobazam merupakan obat dengan nama kimia 7‐kloro‐1‐metil‐5‐fenil‐1,5‐benzodiazepin yang digunakan untuk pengobatan berbagai jenis epilepsi. bekerja di otak dan sistem saraf pusat memberikan efek menenangkan. Untuk memaksimalkan terapi serta mengurangi toksik obat, maka perlu dilakukan pengujian mengetahui kadar dalam sampel klobazam memenuhi syarat. Salah satu cara pengawasan yaitu penguatan kapasitas kapabilitas pengembangan baku pembanding. Semakin banyak Baku Pembanding dikembangkan akan semakin mampu pengujian. Pengembangan pembanding ditujukan menghasilkan Farmakope Indonesia (BPFI) dapat baik secara kualitatif kuantitatif. Pengujian ini bertujuan syarat karakterisasi kemurnian sebagai Pembanding. Karakterisasi spektroskopi inframerah hasil bilangan gelombang menunjukkan gugus fungsi C=C aromatik (1490,97 cm-1), siklik keton C=O (1670,35 1691,57 amina C-N (1330,88 1375,25 UV-Vis panjang 230,5 nm, kromatografi gas massa principal ions (m/z) adalah 207 (C13H4NO2); 255,1 (C15H11ClN2); 257,1 (C14 H9ClN2O); 258,1 (C14H10ClN2O); 300 (C15H7ClN2O2), 1HNMR, 13CNMR, HMQC, HMBC bahwa bahan klobazam. Kemurnian diukur menggunakan KCKT-DAD diperoleh purity index sebesar 1,0000 99,73% (n=20, SD= 0,01%, RSD=0,01%), DSC 99,33% titik leleh 180,55oC. Semua parameter validasi metode analisis KCKT berupa spesifisitas/selektifitas, uji kesesuaian (RSD = 0,05%), linieritas (R 0,9997) rentang 0,015% sampai 0,045%, akurasi 0,19%, Presisi 0,01% telah penetapan nilai menjadi “Baku (BPFI)” kuantitatif oleh seluruh Balai Besar/Balai/Loka POM stakeholder ABG (Academic, Business, Goverment).